Tuesday, December 2, 2014

Di Musim Hujan Ini, Ancaman Banjir Lahar Dingin Mengecil

Di Musim Hujan Ini, Ancaman Banjir Lahar Dingin Mengecil
Kondisi aliran lahar dingin di Cek Dam Sukorini, Manisrenggo, Klaten, yang cukup besar dan memutuskan akses terdekat dari Manisrenggo menuju Kemalang. Tidak hanya pasir dan batu, material yang terbawa juga berupa bongkahan kayu. 
Pada musim hujan kali ini, potensi terjadinya banjir lahar dingin dari gunung Merapi dipredikisi jauh lebih kecil. Prediksi tersebut dikemukakan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknoloagi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, Selasa (2/12/2014).
Kasi BPPTKG Yogyakarta Agus Budi Santoso memaparkan saat ini gunung Merapi mempunyai material erupsi sebesar 40-50 juta meter kubik. Dari jumlah tersebut, 25 juta meter kubik berada di sisi selatan Gunung Merapi.
Akan tetapi Agus menjelaskan bahwa potensi banjir lahar dingin jauh berkurang lantaran karakteristik fisik material yang sudah berbeda.
"Karakteristik material sendiri saat ini sudah padat dan kandungan abu yang ada di material tersebut samakin menipis," ujarnya.
Dijelaskannya abu dari gunung Merapi dapat menjadi pelicin dan mempermudah terjadinya longsor dan banjir material saat diguyur hujan. Sementara itu untuk pemantauan potensi banjir lahar dingin, Agus memaparkan bahwa pihaknya sudah menyiagakan peralatan pengukur curah hujan.
Hal itu terkait bahwa terjadinya banjir lahar dingin tergantung dari besarnya curah hujan. Selain alat pengukur curah hujan,pihak BPPTKG juga telah menyiagakan 18 unit Closed Circuit Television (CCTV) di setiap hulu sungai yang berada di wilayah gunung Merapi.
"Curah hujan di merapi saat ini terpantai tidak berbeda jauh dengan yang di bawah, walaupun begitu justru di atas sering terjadi badai lokal,".

0 comments:

Post a Comment